YSEALI atau Young Southeast Asia Leaders Initiative adalah
salah satu program yang diinisiatori oleh mantan presiden Amerika Serikat
Barack Obama yang mana tujuan dibuatnya program ini adalah untuk memperkuat
tali hubungan Amerika Serikat dengan negara-negara di Asia Tenggara melalui
pemberdayaan pemuda di Asia Tenggara untuk mengenyam pendidikan singkat selama
5 minggu di Universitas di Amerika Serikat.
Deadline : 18 Oktober 2019
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan apply
program ini, salah satunya adalah dimana program ini menyediakan 3 bidang yang
harus kita pilih yaitu :
- Civiv Engagement
- Environment Issues dan Natural Resources Management
- Entrepreneruship dan Sustainable Economic Development
Kriteria Peserta :
- Pemuda berusia 18-25 tahun
- Berkewarganegaraan negara-negara ASEAN dan Timor Leste
- Tinggal di salah satu negara atau negara-negara ASEAN dan Timor Leste
- Memiliki kemampuan Bahasa inggris yang cukup
- Dapat menerima visa US jenis J-1 ( Visa untuk program pertukaran )
Peserta akan dilihat dari beberapa hal :
- Memiliki kemampuan kepemimpinan dan potensi yang baik, baik di universitas maupun di tempat kerja, organisasi maupun masyarakat umum
- Memiliki kegiatan atau projek atau ketertarikan dalam bidang Civic Engagement, Entrepreneurship, Environmental atau Economic growth)
- Memiliki ketertarikan dalam mempelajari hubungan Amerika Serikat dengan negara-negara ASEAN
- Diprioritaskan bagi peserta yang belum pernah ke Amerika Serikat
Nah disini saya akan berbagi pengalaman sesuai yang pernah
saya alami untuk mendapatkan fellowship YSEALI Academic Fellowship ini.
Kebetulan saya lolos program ini di tahun 2017 dan ditempatkan di Northern
Illinois University, TAPI SEBELUMNYA saya sempat dua kali gagal hehehe. Oke
langsung aja, ini dia beberapa tips dari saya :
- PAHAMI PROGRAM
Nah hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemahaman
kita terhadap program yang akan kita apply. Sering kali kita menyepelekan bahwa
MEMBACA seluruh keterangan yang ada diwebsite program itu sangat penting loh. Kenapa
sangat penting? Karena dengan membacanya secara keseluruhan serta seksama maka,
kita akan tau sebenarnya target dari program ini tuh untuk siapa? Dalam hal
YSEALI Acadmic Fellowship itu sendiri, saya melihat bahwa program ini targetnya
adalah bagi pemuda yang aktif berkontribusi dimasyarakat, misalnya melalui
komunitas atau organisasi. Pasalnya program ini tidak menyaratkan bahwa
teman-teman harus memiliki IPK tinggi (karena memang tidak ada persyaratan itu
dalam formulir) oleh karena itu, teman-teman yang tidak memiliki IPK yang
tinggi gak perlu khawatir.
Selain itu, memahami program secara detail juga akan
memberikan gambaran, sebenarnya maksud dari program ini tuh apa? Yang saya liat
tujuan dari program ini adalah untuk membantu teman-teman dalam menjalankan
kegiatan sosialnya dengan cara mengambil hal-hal bermanfaat selama teman-teman
di Amerika. Contohnya selama di Amerika teman-teman akan belajar seperti
biasanya (belajar di Kelas) dan melakukan kegiatan volunteering, nah hal-hal
tersebut tentu saja akan bermanfaat bagi teman-teman untuk diaplikasikan di
Indonesia.
- PERBANYAK PENGALAMAN YANG RELEVAN
D ulu saya 2 kali gagal, salah satu alasannya adalah karena
pengalaman yang saya cantumkan tidak relevan dengan objek focus yang dipilih. Waktu
itu saya pilih objek focus CIVIC ENGAGEMENT dengan esai saya tentang projek
anak (issue bullying pada anak di Indonesia) tapi pada saat saya mengisi bagian
tentang pengalaman organisasi, magang, kerja saya malah mencantumkan
pengalaman-pengalaman yang tidak relevan. Saat itu saya malah mencantumkan
pengalaman saya selama kerja di lembaga lingkungan padahal esai saya soal anak,
inikan gak nyambung. Nah oleh Karen itu, jika esai teman-teman soal isu anak
maka seluruh pengalaman yang dicantumkan harus ada kaitannya dengan isu anak.
- BUATLAH ESAI YANG RINGKAS PADAT JELAS DAN MENJUAL
Nah seinget saya waktu itu panjang esai maksimal 250 kata
(bisa dicek lagi diweb resminya ya) bagi saya 250 kata untuk esai itu terlalu
singkat, namun justru itu adalah tantangan. Nah yang saya maksud dengan esai
yang ringkas padat jelas dan menjual adalah : Ringkas artinya buatlah esai
dengan tidak bertele-tele, tidak usah menuliskan hal-hal yang kurang penting
misalnya intronya kepanjangan. Selain itu esai yang bagus itu dilengkapi dengan
data dari lembaga yang terpercaya misalnya waktu itu saya membicarakan isu
bullying di Indonesia maka saya cantumkan data bullying pada anak di Indonesia
dari KPAI. Nah kemudian kitapun harus bisa menjawab kenapa isu ini penting dan
apa yang kita lakukan untuk memberantas bullying juga penting? Kita bisa mencantumkan
bahaya bullying tentunya dengan hasil riset dari lembaga terpercaya bisa dicari
di internet misalnya dari UNICEF atau WHO. Lalu, coba jelaskan bahwa apa yang
kita lakukan untuk memberantas bullying itu sangat efektif. Contohnya “untuk
memberantas bullying organisasi saya membuat sosialisasi berkala setiap sebulan
sekali ke 10 sekolah selama 10 bulan, yang awalnya anak-anak tidak tahu soal
bullying dibulan kesepuluh 90% anak sudah tau soal bullying” itu contoh ya.
- BUAT SURAT REKOMENDASI DARI ORANG YANG MENGENAL KITA
Surat rekomendasi itu satu hal yang sangat penting. Mengapa?
Karena salah satu kegunaan surat rekomendasi adalah meyakinkan bahwa apa yang
kita lakukan di masyarakat atau komunitas itu ada yang mengakui. Nah waktu itu
disaat saya gagal 2 kali apply program ini, saya dapat surat rekomendasi dari
salah satu advisor saya di UNESCO dan Kementerian Pendidikan tapi ternyata
tetep gagal. Kenapa? Setelah saya telisik ternyata surat rekomendasi yang
mereka buat isinya tidak detail. Misalnya mereka hanya bilang “Acep anak yang
baik” inikah gak jelas kan? Baik dalam apa maksudnya? Harusnya “Acep itu anak
yang baik ,karena sudah menolong 20 anak kucing di jalan Jakarta dan membuatkan
rumah bagi mereka. Saat ini acep banyak disupport oleh masyarakat pencinta
kucing” ini lebih jelas. Makanya jangan dulu kegeraan kalo teman-teman dapat
surat rekomendasi dari orang penting dan dari lembaga wah sekalipun karena
belum tentu berhasil. Malah dipercobaan ketiga saya saat saya berhasil
mendapatkan beasiswa ini, saya dapat rekomendasi hanya dari satu dosen saya,
namun karena surat rekomendasinya jelas dan detail bersyukur jadinya sifatnya
kuat.
Berikut sayapun ingin share beberapa foto saat pelaksanaan program di Amerika